Minggu, 29 April 2012

BAB 7-MANUSIA, SAINS DAN TEKHNOLOGI


7.1 Manusia dalam IPTEK dan IPTEK bagi Manusia
7.1.1 Manusia sebagai Subjek dan Objek IPTEK
Manusia sebagai subjek selalu melakukan penelitian dan percobaan dalam bidang sains dan menggunakan tekhnologi yang maju untuk memperoleh penemuan-penemuan baru untuk mengubah dunia. Sedangkan manusia sebagai objek mudah tergiur dengan hal-hal baru tersebut dengan minat yang tinggi.
7.2 IPTEK terhadap Pola-Pola Kemasyarakatan seperti Alienasi, Hegemoni, Hedonisme, dan Heteronomi

Alienasi
Alienasi adalah penarikan diri atau pengasingan diri dari kelompok atau masyarakat. IPTEK dapat berdampak positif dan negatif di dalam kehidupan seperti ini.
Hegemoni
Hegemoni adalah pengaruh kekuasaan suatu negara atas negara-negara lain. Kekuasaan suatu negara memang berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK. Biasanya produk dari negara yang menguasai lebih ditonjolkan. Ilmu pengetahuan yang berkembang pun melihat pada ilmu pengetahuan yang berkembang di negara-negara maju. Negara penguasa atau negara yang lebih maju IPTEKnya itu menjadi tolok ukur terhadap IPTEK di negara sendiri
Majunya IPTEK di negara yang lebih maju, sedikit banyaknya membawa pengaruh positif terhadap negara sendiri. Negara kita yang dengan IPTEK, katakanlah belum maju tetapi masih berkembang, dapat belajar untuk melihat kemajuan teknologi di negeri yang memiliki kekuasaan lebih.


Hedonisme
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama dalam hidup. IPTEK merupakan salah satu pemenuhan kepuasan bagi pola masyarakat hedonisme yang selalu mengejar materi, IPTEK bisa menjadi sarana maupun sasaran bagi masyarakat hedonisme.
Heteronomi
Heteronomi adalah hal ketergantungan kepada undang- undang atau kuasa orang lain. Jika IPTEK dikaitkan dengan heteronomi mengenai pendidikan, pendidikan di negara kita wajib dilakukan, bahkan diharapkan pendidikan dapat menembus segenap lapisan masyarakat, jika dikaitkan dengan undang-undang. Sebuah negara tidak dapat berdiri tanpa ada undang-undang yang mengaturnya. Jadi, harus ada undang-undang untuk dapat mengatur suatu negara, untuk membentuk warga negaranya yang berpengetahuan dan berpendidikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

7.3 Dampak IPTEK terhadap Kebudayaan
Kemajuan IPTEK dapat menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya yang sudah ada. Perubahan kondisi kehidupan manusia sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakan. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalensi teknologi yang selain memiliki segi positif juga memiliki segi negatif.
Adapun dilihat dari segi positif:
·         Informasi yang diperoleh dari perkembangan IPTEK (me­dia elektronik, televisi, antena parabola, internet, satelit komunikasi dan media cetak) dapat menciptakan kondisi kehidupan baru yang sebelumnya tidak dikenal.
·         Dalam bidang teknologi kedokteran (alat kontrasepsi) meningkatkan kesejahteraan keluarga karena berhasil melaksanakan Keluarga Berencana.
·         Mendorong penemuan hak kekayaan intelektual yang menjadi basis perkembangan di bidang perindustrian dan perdagangan.
·         Memperkaya nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, mendo­rong kearah kemajuan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Sedangkan dilihat dari segi negatif:
·         Manusia menjadi resah akibat adanya benturan nilai tekno­logi modern dengan nilai-nilai tradisional.
·         Kontak budaya yang ada dengan budaya asing menimbul­kan perubahan sistem nilai budaya.
·         Kemajuan IPTEK dalam bidang kedokteran (alat kontra­sepsi) dapat mengarahkan perilaku seksual kalangan remaja dan orarig dewasa ke pergaulan bebas tanpa kontrol.
·         Gencarnya promosi produk melalui media elektronik dapat mengubah pola hidup dari produktif menjadi konsumtif, pola hidup hemat menjadi boros.
·         Merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, meng- hambat kemajuan, memperburuk sendi-sendi kehidupan dan merugikan masyarakat sehingga terjadi krisis kema- syarakatan. Krisis tersebut dapat mengurangi bahkan meng- hapuskan arti kemanusiaan seseorang.
7.4 Berbagai Perkembangan IPTEKdalam Pembangunan dan Lingkungan
7.4.1 Pengembangan IPTEK dalam Pertimbangan Nilai Etis dan Religius
Perkembangan IPTEK yang sangat pesat membuat masyarakat dapat menikmati segala sesuatunya dengan lebih leluasa, bebas, mudah, dan mekanis (diatur komputer, mesin, dan rasional). Pengembangan teknologi mengenai perilaku manusia mengakibatkan munculnya masalah-masalah etis dan religius, misalnya saja pada kaitannya dengan etika, seperti pemahaman tingkah laku manusia demi tujuan ekonomi dengan untung lebih banyak menyebabkan penggunaan media massa untuk mengatur tingkah laku dalam arti selalu mengikuti mode yang sedang trend, sedangkan dalam kaitannya dengan religi, berbagai media hasil teknologi yang menampilkan kebudayaan yang bertentangan dengan nilai agama menjadi dampak negatifnya.
Sains dan teknologi adalah sesuatu yang berdiri sendiri, demikian pula halnya dengan religi dan yang menjadi perekat keterhubungan keduanya adalah etika. Dalam hal ini, perkembangan sains dan teknologi hendaklah sesuai dengan nilai-nilai etika dan religius agar hasil yang menjadi tujuan dasarnya terpenuhi dan dirasakan baik oleh penggunanya.
7.4.2 Keseimbangan, Peran, dan Pengaruh IPTEK dalam Pembangunan Lingkungan
Perkembangan IPTEK dalam pembangunan lingkungan sangat berperan dan memiliki dampak, baik positif maupun negatif. Perkembangan IPTEK dapat mendatangkan kemakmuran materi, adanya perkembangan IPTEK menimbulkan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dapat membantu pembangunan suatu negara menjadi lebih maju, perkembangan bioteknologi dapat menentukan jenis tanah, mengetahui syarat tumbuh tanaman, ditemukannya serat sintetis, berkembangnya alat-alat elektronika, media massa komunikasi yang canggih, dan lain-lain.
Namun tak lepas dari itu, pemanfaatan produk IPTEK yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan akan berdampak negatif, misalnya penggunaan pestisida yang berkelanjutan akan merusak keseimbangan ekosistem, asap pabrik, kendaraan, dan sejenisnya dapat menipiskan lapisan ozon.
7.4.3 Pengembangan IPTEK dalam Pembangunan Indonesia sehingga Menumbuhkan Kreativitas, Invension, Discovery, dan Rekayasa
Suatu proses inovasi tentu berkaitan dengan penemuan baru dalam teknologi yang biasanya merupakan proses sosial melalui tahap discovery dan invention, discovery baru menjadi invention apabila suatu penemuan baru telah diakui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat. Inovasi merupakan sistem idea atau gagasan, tindakan atau barangyang dianggap baru oleh masyarakat.Discovery adalah penemuan baru dari suatu unsur kebudayaan yang belum diakui dan digunakan secara luas oleh warga masyarakat.Invention adalah penemuan baru yang sudah diterima, diakui, dan digunakan secara luas oleh warga masyarakat.
Pada saat ini, Indonesia belum dapat bersaing dengan negara-negara maju dalam bidang penelitian dasar tertentu karena sarana dan prasarana untuk melakukannya pada saat ini belum memungkinkan. Sebaliknya, para peneliti Indonesia masih harus bekerja keras dan tekun untuk melakukan penelitian yang khas, seperti meteorologi, vulkanologi, bahasa daerah, dan lain-lain. Kebanyakan teknisi-teknisi di Indone­sia memanfaatkan produk luar negeri untuk kemudian dirakit menjadi produk baru di dalam negeri.
7.4.4 Peran dan Pengaruh IPTEK dalam Meningkatkan Kesejahteraan
IPTEK dalam meningkatkan kesejahteraan manusia dapat berperan sebagai cabang-cabang ilmu pengetahuan baru yang berkaitan dengan sarana dan prasarana yang digunakan oleh manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Hal ini berpengaruh pada perkembangan dunia yang menunjukkan kecenderungan yang sangat memprihatinkan akibat kesalahan dalam pemanfaatan kemajuan sarana dan prasarana IPTEK.
7.4.5 Pengaruh dan Peran IPTEK dalam Bidang Pertahanan
Dengan berkembangnya IPTEK, sistem pertahanan keamanan pun dapat ditingkatkan seperti dengan meningkatkan sistem transportasi dan komunikasi. Dengan demikian, dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman.
7.4.6 Perkembangan IPTEK dalam Era Globalisasi
Era globalisasi identik dengan kebebasan dan modernisasi. Oleh karena itu, IPTEK, globalisasi, dan modernisasi memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Kemajuan IPTEK dalam era ini seperti tidak memiliki ambang batas dalam perkembangannya. Selain itu, sifat materialism manusia terhadap segala sesuatu termasuk ilmu pengetahuan memungkinkannya untuk selalu berusaha menemukan sesuatu yang lebih dari apa yang sudah ada, sehingga dari masa ke masa keingintahuan manusia selalu berkembang lebih pesat demi kemudahan dan kenyamanan pembangunan dan kehidupan.
7.5   Penyalahgunaan IPTEK yang Meliputi Sains, Peradaban, dan Ekspansi Kolonial
Hubungan sains dan teknologi mengalami perkembangan dari abad ke abad. Kemajuan teknologi menghasilkan permasalahan yang pemecahannya memerlukan pendekatan ilmiah atau metode ilmiah yang merupakan salah satu ciri dari sains. Jadi, dengan kata lain, sains mendorong berkembangnya teknologi. Perkembangan sains dan teknologi yang demikian pesat dan memberikan hasil yang berguna bagi kehidupan manusia ternyata dapat menimbulkan masalah, yaitu:
·         Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah tiap tahun.
·         Masalah pertumbuhan angkatan kerja dan hambatan dalam bidang pengembangan industri sehubungan dengan pertumbuhan angkatan kerja.
·         Masalah pengadaan dan permintaan bahan dasar seperti kayu, material, dan bahan sumber energi yang jika digunakan secara berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
·         Masalah pembiayaan , penentuan arah, dan pola pendidikan, riset dan perkembangan teknologi, berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain.
·         Masalah kepincangan nilai perdagangan nasional, di mana perbandingan nilai ekspor dan impor terlalu besar.
Masalah-masalah tersebut bersumber pada satu masalah yang besar, yaitu perkembangan dunia yang tidak memperhitungkan daya tampung planet bumi yang sebenarnya sangat terbatas.
Peradaban adalah bagian atau unsur kebudayaan yang halus dan indah, seperti ilmu pengetahuan, kesenian, dan sopan santun. Masalah yang muncul adalah masuknya kebudayaan Barat tanpa disaring terlebih dahulu melalui berbagai media seperti televisi. Hal ini dapat kita lihat dari cara berpakaian.
Selain penyalahgunaan IPTEK terhadap sains dan peradaban, penyalahgunaan IPTEK juga terjadi pada ekspansi kolonial. Dengan kemajuan IPTEK dapat membuat manusia terpecah menjadi kelompok-kelompok, misalnya:
·         Di Afrika, penduduknya terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kulit putih dan kelompok kulit hitam. Kelompok kulit putih lebih berkuasa karena jumlah mereka lebih banyak dan lebih menguasai IPTEK dibandingkan dengan kelompok kulit hitam;
·         Negara yang menguasai IPTEK akan lebih mudah memperoleh kemakmuran disbanding negara yang kurang menguasai IPTEK. Hal ini dapat dipahami karena kalah bersaing dalam jumlah dan mutu produksi sehingga muncullah kelompok negara maju dan kelompok negara miskin.
7.6 Pengembangan IPTEK dan Eksploitasi terhadap Negara Berkembang
Suatu negara yang menguasai IPTEK akan lebih mudah memperoleh kemakmuran materi dibandingkan negara yang kurang menguasai IPTEK. Hal ini dapat dipahami karena kalah bersaing dalam jumlah maupun mutu produksi, akibatnya dapat menimbulkan negara maju dan negara miskin atau negara maju dan negara berkembang. Perkembangan IPTEK membuat negara maju mengeksploitasi negara berkembang yang kaya akan hasil alam tetapi tidak memiliki alat untuk mengolahnya. Di sinilah kemajuan teknologi berperan penting, sehingga negara berkembang memerlukan negara maju untuk dapat terus berkembang. Negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam terasa dimanfaatkan oleh negara maju karena negara berkembang yang tidak bisa mengolah bahan baku yang tersedia di negaranya terpaksa harus menjual bahan baku yang dimilikinya kepada negara maju dengan harga yang murah.
7.7 Kejanggalan Optimisme Teknologi
Apabila kemajuan IPTEK digunakan dengan semestinya maka akan menimbulkan dampak yang positif bagi manusia, tetapi bila kemajuan IPTEK disalahgunakan maka akan menimbulkan dampak negatif.
7.7.1 Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Kebutuhan Pokok Manusia
·         Pemakaian pestisida selain untuk memberantas hama tanaman ternyata juga dapat membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen, dan bahkan meracuni manusia.
·         Bahan berupa polimes sintesis atau plastik jika sudah menjadi sampah tidak bisa dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk yang menyebabkan pencemaran tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah, bila dibakar dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon.
7.7.2 Dampak Penyalahgunaan SDA
Bahan tambang seperti minyak bumi dan batu bara jika digunakan secara berlebihan akan punah. Kemajuan teknologi membuat manusia melakukan filterisasi atau penyaringan air bersih namun pembersihan itu tidak selalu sempurna, lambat laun, air bersih akan menurun jumlah dan kualitasnya.
7.7.3 Dampak Penyalahgunaan SDM
·         Semakin meningkatnya pengangguran karena lapangan kerja menjadi sempit.
·         Munculnya pencemaran yang disebabkan zat radioaktif yang sangat beracun baik pada tanah, air, dan udara yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.
·         Teknologi dapat mematikan imajinasi dan perasaan dan kejiwaan manusia.
7.7.4 Terjadi Pencemaran suara dan pencemaran udara.
·         Berkurangnya lahan pertanian yang produktif karena digunakan untuk menampung jasa transportasi seperti ter­minal dan landasan pesawat terbang.
·         Jika kemajuan IPTEK dikuasai oleh orang yang tidak bertanggung jawab akan muncul kehancuran di muka bumi.
7.7.5 Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Kesehatan
Kemajuan IPTEK dapat menyebabkan berbagai penyakit, di antaranya:
·         Kanker, akibat dari pencemaran udara, penggunaan zat kimia, penggunaan sinar X yang tidak tepat.
·         Absestos diderita oleh karyawan pabrik akibat dari debu Oksida Silikon.
7.7.6 Dampak Penyalahgunaan IPTEK dalam Pencapaian Kemakmuran dan Pelunasan Kemudahan
·         Negara yang menguasai IPTEK lebih mudah memperoleh kemakmuran dibandingkan negara yang kurang menguasai IPTEK.
·         Penerapan teknik nuklir yang dikembangkan negara adikuasa untuk membuat senjata mutakhir mertimbulkan kegelisahan karena mengancam perdamaian dunia.
·         Hubungan yang tidak serasi antara sistem produksi, sistem ekonomi, dan sistem ekologi sehingga terjadi pemakaian SDA secara berlebihan dan kurangnya pemanfaatan SDM yang melimpah akibatnya ada masyarakatyang menguasai produksi dan ada yang memerlukan pekerjaan.
·         Tujuan  manusia yang semula memanfaatkan IPTEK untuk mensejahterakan masyarakat ternyata mengakibatkan pemusatan kekuasaan terhadap alam dan akhirnya menguasai manusia.
7.8 Pengembangan IPTEK tanpa Memuat Nilai Etis dan Religius
Pengembangan teknologi yang mengatur perilaku manusia mengakibatkan munculnya masalah-masalah etis di antaranya:
a.       Penemuan teknologi yang mengatur perilaku manusia menyebabkan kemampuan perilaku seseorang berubah dengan operasi dan manipulasi dalam susunan saraf otak.
b.      Pemahaman tingkah laku manusia demi tujuan ekonomis, untung lebih banyak menyebabkan penggunaan media (ra­dio, televisi) untuk mengatur tingkah laku manusia.
c.       Behavior control memunculkan masalah etis, bila tingkah laku seseorang dikontrol oleh teknologi dan bukan oleh manusia itu sendiri. Konflik justru muncul karena si pengatur memperbudak orang yang mengendalikan, kebebasan bertindak dikontrol dan diatur menurut kehendak si pengontrol.
Jadi, perkembangan IPTEK tanpa memuat nilai etis dan religius akan menimbulkan dampak yang merugikan umat manusia di muka bumi. Dengan adanya nilai etis dan religius terhadap perkembangan IPTEK diharapkan nantinya dapat mengurangi risiko sekecil-kecilnya. Dalam perkembangan IPTEK, nilai etis dan religius berfungsi sebagai alatpengontro atau pengendali diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar